
Oleh Maulida Illiyani
Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PMB LIPI) pada hari kamis, 13 Juli 2017 kedatangan Professor Alistair Mcllgorm. Prof Alistair adalah dosen dari Universitas Wollongong Australia yang fokus pada kajian mengenai Marine Economics and Capacity Development. Kedatangannya ke Indonesia dalam rangka penelitian untuk small grant yang di dapat dari Packard Foundation. Dalam kunjungan ini, Prof Alistair ingin mendengar perspektif PMB LIPI mengenai pengembangan manejemen perikanan di Indonesia.
Pertemuan dihadiri oleh Kepala Bidang PDHP P2KK LIPI Dr. Widjajanti, Kasubbid PDHP Dr. Laely Nurhidayah, dan para peneliti dari tim penelitian maritim.
Pertemuan membicarakan mengenai empat hal yang ingin dilihat oleh Prof Alistair selama berada di Indonesia, yaitu; 1) Melihat potensi Indonesia terkait pengembangan perikanan terutama mengenai Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing (kegiatan perikanan yang tidak sah) dan kemungkinan untuk dibuat dokumen berupa rangkuman mengenai hal tersebut yang akan disebarkan dalam diskusi nasional, 2) Melihat dan mengubah kapasitas pengembangan yang dibutuhkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk strategi dalam manejemen perikanan), 3. Governance Issue bagaimana menerjemahkan science based atau evidence based kepada kebijakan yang diambil., dan 4) Melihat potensi untuk menumbuhkan pembinaan model antara Australia dan universitas-universitas di Indonesia dan institusi. Sehingga dapat lebih siap diserap dan dibutuhkan oleh KKP.
Merespon hal di atas, Dr. Dedy Adhuri sebagai ahli maritime PMB LIPI yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut kemudian memaparkan mengenai kondisi perikanan di Indonesia. Saat ini tim maritim sedang mengembangkan pergerakan kolabarasi antara peneliti, NGO, masayarakat lokal dan pemerintahan untuk memberantas IUU Fishing.
Secara keseluruhan, PMB LIPI khususnya tim penelitian maritim, menyambut baik kunjungan. Prof Alistair tersebut dan menjajaki kegiatan training bidang maritime di masa depan bersama PMB LIPI. (Ranny Rastati/Editor)
Diunggah oleh
Unggahan lainnya
Artikel2020.09.25Mabar Sebagai Proses Membangun Kesenangan Kolektif
Berita2020.09.16Nilai-nilai Penting, Data Penelitian Sosial dan Kemanusiaan Jadi Aset Berharga
Artikel2020.09.09COVID-19, Konspirasi, dan Ketahanan Teknososial
Artikel2020.09.04Padungku: Kultur Gotong Royong dan Persaudaraan di Tanah Poso, Morowali, dan Tojo Una-una Sulawesi Tengah