Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Mengundang Anda Bergabung dalam Webinar Agama & Public Interest di Masa Pandemi Covid-19
Virus Corona telah ditetapkan WHO sebagai pandemik global. Virus menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia tanpa mengenal batas geografis, bahkan penyebarannya telah sampai ke tempat-tempat sakral (sacred places), seperti Kota Mekkah, Vatikan, Jerusalem, Karbala dan Qom. Ganasnya Covid-19 telah menyebabkan korban jiwa terus berjatuhan serta memunculkan kepanikan global.
Pemerintah Indonesia sendiri, meski sedikit terlambat, telah berupaya melakukan langkah-langkah penanganan untuk mencegah penularan virus ini. Sama seperti pemerintah negara-negara lain, pemerintah Indonesia melalui suatu edarannya berupaya untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19, melalui physical dan social distancing. Meski demikian, kebijakan ini sangat berdampak pada berbagai sendi kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan keagamaan mereka. Kegiatan kolektif keagamaan, baik yang bersifat ibadah maupun sosial-budaya seperti festival dan sebagainya mulai dibatasi. Dalam hal ini tradisi syiar publik keagamaan mengalami interupsi atas nama pengurangan dampak penyebaran Covid-19 ini.
Reaksipun bermunculan, terutama dari kalangan umat beragama dalam menghadapi Covid-19; ada yang sigap menanggapi wabah ini dengan menutup sejumlah besar tempat ibadah dan membatalkan banyak acara besar keagamaan, dan menyandarkan sikapnya pada keyakinan bahwa melindungi jiwa dan raga adalah juga perintah Tuhan. Namun, kenyataannya terdapat kelompok splinter agama yang tetap saja menggelar banyak kegiatan keagamaan yang tentu saja kontra-produktif terhadap upaya melawan penyebaran Covid-19.
Reaksi seperti itu menggugah pertanyaan tentang peran agama dalam kehidupan umat, terutama di saat merebaknya wabah yang menakutkan ini. Pertanyaan ini penting untuk dicarikan jawabannya mengingat masyarakat Indonesia adalah penganut kuat agama.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Webinar ini ingin mengulas lebih dalam mengenai ketegangan antara kebijakan pemerintah untuk melakukan physical dan social distancing dengan keinginan sebagian penganut agama untuk tetap melakukan ibadah, baik yang sifatnya ritual, sosial maupun seremonial yang melibatkan banyak orang dan menimbulkan kerumunan.
Webinar ini, mengundang beberapa pemuka agama dari Islam, Hindu, Budha dan Kristen sebagai pemantik diskusi, yaitu:
• Prof. Dr. Endang Turmudi (Peneliti Ahli Utama LIPI dan Mantan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).
• Ni Made Putri Ariyanti, S.Psi (Peneliti dan Tokoh Muda Yayasan Widya Kerthi Universitas Hindu Indonesia, Denpasar, Bali).
• Pdt. Jacklevyn Manuputty (Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)).
• Bhikkhu Dhammasubho Mahathera (Dewan Sesepuh Sangha Theravada Indonesia).
Moderator:
Drs. Dundin Zaenuddin, MA. (Peneliti Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya)
Hari & tanggal : Senin, 18 Mei 2020
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
Penyelenggara : Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Kedeputian IPSK-LIPI
Tempat : Ruang kerja rumah masing-masing via Aplikasi Zoom (Link akan diberikan setelah registrasi)
Link Registrasi : bit.ly/2WOIFNQ
Narahubung : Hidayatullah Rabbani (WA only: 0857 6434 5604)
#rann001
Diunggah oleh
Unggahan lainnya
Artikel2020.09.25Mabar Sebagai Proses Membangun Kesenangan Kolektif
Berita2020.09.16Nilai-nilai Penting, Data Penelitian Sosial dan Kemanusiaan Jadi Aset Berharga
Artikel2020.09.09COVID-19, Konspirasi, dan Ketahanan Teknososial
Artikel2020.09.04Padungku: Kultur Gotong Royong dan Persaudaraan di Tanah Poso, Morowali, dan Tojo Una-una Sulawesi Tengah