Home Artikel Seminar Intern : Rekonstruksi Sejarah Indonesia dan Kedatangan Islam

Seminar Intern : Rekonstruksi Sejarah Indonesia dan Kedatangan Islam

0

_DSC0039JAKARTA27 Januari 2016 | 10.00 WIB Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2KK LIPI) menyelenggarakan seminar intern bertema Rekonstruksi Sejarah Indonesia dan Kedatangan Islam dengan pembicara Ridwan Saidi. Prof.Dr. Dwi Purwoko yang bertindak sebagai moderator memulai seminar dengan memperkenalkan latar belakang pembicara dilanjutkan dengan memberikan pengantar mengenai bagaimana seorang sejarawan bekerja menggunakan dokumen, kritik terhadap dokumen internal eksternal, dan proses penulisan sejarah.

Ada tiga poin penting yang dibahas oleh pembicara yaitu melihat dengan baik proses peradaban Indonesia, Kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan, dan Jawa sebagai power system. Selain itu ia juga menjelaskan mengenai sejarah Gunung Padang, Cipari Kuningan, Batik, dan persebaran agama Islam. Dalam pemaparannya, pembicara menjelaskan bahwa dasar yang dipakai untuk menganalisa frame waktu sejarah dapat dilakukan melalui kitab suci.

Beberapa ahli sejarah Islam di Indonesia seperti G.W.J. Drewes, A.H.John, danB. Schrieke berpendapat bahwa Islam Indonesia berasal dari Arab.  Menurut pembicara, kesimpulan ini sangat sederhana karena para contributor ini dianggap tidak menjelaskan siapa yang membawa Islam masuk ke Indonesia. Salah seorang pakar Islam Indonesia bernama C.C. Berg menyatakan bahwa orang Arab masuk Indonesia pada abad ke 19 melalui para pendakwah. Selain itu, kedatangan Islam di Indonesia disebut-sebut beriringan dengan arus migrasi berbagai bangsa di Indochina sebagai akibat pergolakan politik pada abad ke 13. Sebagian migrant itu telah memeluk agama Islam, seperti orang Champadan orang Khmer. Teori migrasi bangsa Asia Tenggara inilah yang dianggap luput dari pemikiran para ahli barat.

Seminar berjalan lancar dan sarat akan tanggapan dari para peserta. M. Azzam Manan misalnya bertanya mengenai keterkaitan pelabuhan-pelabuhan nusantara sampai ke Eropa. Pembicara menanggapi dengan menjelaskan bahwa antara abad ke 13 sampai 15 terjadi arus migrasi besar-besaran dari Indochina ke Jawa dan kawasan lain di Indonesia. Mereka inilah yang kemudian membangun pelabuhan-pelabuhan untuk mengirimkan rempah-rempah sehingga menghubungkan Indonesia dengan Eropa. (Luis Feneteruma)

Exit mobile version