Ada tiga poin penting yang dibahas oleh pembicara yaitu melihat dengan baik proses peradaban Indonesia, Kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan, dan Jawa sebagai power system. Selain itu ia juga menjelaskan mengenai sejarah Gunung Padang, Cipari Kuningan, Batik, dan persebaran agama Islam. Dalam pemaparannya, pembicara menjelaskan bahwa dasar yang dipakai untuk menganalisa frame waktu sejarah dapat dilakukan melalui kitab suci.
Beberapa ahli sejarah Islam di Indonesia seperti G.W.J. Drewes, A.H.John, danB. Schrieke berpendapat bahwa Islam Indonesia berasal dari Arab. Menurut pembicara, kesimpulan ini sangat sederhana karena para contributor ini dianggap tidak menjelaskan siapa yang membawa Islam masuk ke Indonesia. Salah seorang pakar Islam Indonesia bernama C.C. Berg menyatakan bahwa orang Arab masuk Indonesia pada abad ke 19 melalui para pendakwah. Selain itu, kedatangan Islam di Indonesia disebut-sebut beriringan dengan arus migrasi berbagai bangsa di Indochina sebagai akibat pergolakan politik pada abad ke 13. Sebagian migrant itu telah memeluk agama Islam, seperti orang Champadan orang Khmer. Teori migrasi bangsa Asia Tenggara inilah yang dianggap luput dari pemikiran para ahli barat.
Seminar berjalan lancar dan sarat akan tanggapan dari para peserta. M. Azzam Manan misalnya bertanya mengenai keterkaitan pelabuhan-pelabuhan nusantara sampai ke Eropa. Pembicara menanggapi dengan menjelaskan bahwa antara abad ke 13 sampai 15 terjadi arus migrasi besar-besaran dari Indochina ke Jawa dan kawasan lain di Indonesia. Mereka inilah yang kemudian membangun pelabuhan-pelabuhan untuk mengirimkan rempah-rempah sehingga menghubungkan Indonesia dengan Eropa. (Luis Feneteruma)
Diunggah oleh
Unggahan lainnya
Artikel2023.06.08“Jelita Di Tengah Bara”: Meneroka Inovasi Konservasi Sosial Ekonomi Anggrek Endemik Vanda tricolor Di Kawasan Gunung Merapi Berita2023.06.08BRIN – Populix Jalin Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah Pada Generasi Milenial dan Gen Z Call for Paper2023.06.06CALL FOR PAPERS INTERNATIONAL FORUM ON SPICE ROUTE (IFSR) 2023 Artikel2023.05.04Re-Rekognisi Mitos Maskulinitas (yang) Mahal Dalam Uang Panai’