depipskPada tanggal 11 Oktober 2010 tepatnya Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menunjuk Dr Ir. Aswatini sebagai Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK). Sebelum menjabat sebagai Deputi IPSK, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Kependudukan juga masih memegang statusnya sebagai peneliti pada Pusat Penelitian Kependudukan – LIPI.

 

Setelah lulus dari Institut Pertanian Bogor pada bulan Februari 1980, Dr Aswatini mulai bekerja sebagai peneliti junior di Pusat Studi kependudukan (Center for Population Studies), di bawah naungan Lembaga Ekonomi Dan Kemasyarakatan Indonesia (LEKNAS) – LIPI, pada bulan Agustus 1980. Selanjutnya, pada tahun 1987 re-struktur LIPI ditempatkan Pusat Studi kependudukan di bawah Kantor Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) dengan nama baru, Pusat Penelitian kependudukan Dan Ketenagakerjaan atau Pusat Penelitian Kependudukan dan Tenaga Kerja Studi. Kemudian pada tahun 2000, mengikuti reorganisasi di LIPI, Pusat Penelitian kependudukan Dan Ketenagakerjaan telah kembali bernama ke Pusat Penelitian kependudukan (Research Center for Population).

 

Pada tahun 1984 Dr Aswatini memperoleh gelar Master di bidang Demografi di Australian National University, Canberra, Australia, dan pada tahun 1987 ia kembali ke universitas yang sama untuk melanjutkan studinya untuk Ph.D, dan memperoleh gelar Ph.D di bidang Demografi pada tahun 1994. Dia juga menghadiri beberapa kursus yang berhubungan dengan bidang metodologi penelitian dan ilmu Demograpy, termasuk antara lain, Kursus Pelatihan Demografi Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, pada tahun 1981, Prinsip Data Kualitatif dan Analisis Data Kualitatif di Universitas New South Wales, Australia, pada tahun 1989 dan Analisis Geografis Perubahan demografi di East-West Center, University of Hawaii, USA pada tahun 1993.

 

Setelah menyelesaikan Ph.D dia kemudian kembali bekerja di LIPI sebagai peneliti dan dia terlibat dalam berbagai riset, sebagai koordinator proyek, peneliti utama dan anggota tim penelitian, dengan interesrt utama pada studi migrasi. Dia memiliki jabatan sebagai Kepala Pusat Penelitian Kependudukan 2001-2010, sebelum dia diangkat menjadi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora. Dia adalah sedap anggota dari Asosiasi nostalgia Demografi.

 

Pusat Penelitian Kependudukan merupakan salah satu pusat di bawah koordination Deputi Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, dengan tugas utama untuk memberikan masukan bagi para pembuat keputusan, untuk memberikan dukungan teknis, untuk mengembangkan penelitian dan perencanaan untuk memberikan evaluasi kegiatan dan laporan di bidang populasi penelitian. Sebagai kepala pusat selama lebih dari sembilan tahun, tanggung jawab Aswatini utama telah mengelola dan mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian dan kegiatan dukungan administrasi, sehingga tugas dari pusat bisa dilakukan secara optimal.

 

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora memiliki tugas utama untuk merumuskan kebijakan penelitian di bidang Ilmu Scial dan Kemanusiaan. Ada lima (5) pusat penelitian di bawah Kedeputian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora yaitu (1) Pusat Penelitian Sosial dan Budaya, (2) Pusat Penelitian Ekonomi, (3) Pusat Penelitian Kependudukan Pusat, (4) Penelitian Politik dan (5) Penelitian Pusat Studi Regional. Sebagai khalifah, Aswatini juga memiliki tugas pembantu atau mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian sehingga tidak akan ada tumpang tindih dalam melakukan penelitian di masing-masing pusat penelitian. Untuk periode 2010-2014 ada 11 tema penelitian walikota yang mencakup semua kegiatan penelitian melakukan di lima pusat penelitian. Ini adalah: Globalism dan Regionalisme, Ketahanan Ekonomi, Demokrasi dan Masyarakat Sipil; Pengembangan Sumber Daya Manusia, Nasionalisme, religiusitas dan Etnis, Decentraisation dan Otonomi Daerah, pengelolaan Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Industri, Manajemen dan Resolusi benturan, Pertahanan Manajemen dan Keamanan; Negara Inter Hubungan dan Budaya Maritim.

 

Aswatini menikah dengan Agus Rahato, yang bekerja di Kantor Berita Nasional (ANTARA) dan memiliki tiga anak, dua anak perempuan dan satu anak. Putri keduanya lahir di Canberra, Australia, saat Aswatini melakukan gelar Ph.D-nya. Nya dua daughtes telah lulus dari Universitas (keduanya dari Universitas Padjadjaran) dan bekerja di perusahaan swasta. Putra bungsunya, baru mulai studinya di Jurusan Sosiologi di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. (Puji Hartana)