TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peneliti LIPI, Jaleswari Pramodhawardani mengkritik draft RUU Intelijen yang dinilai tetap tidak memperkuat kerja-kerja strategis intelijen dan belum memunculkan demokrasi di tubuh intelijen.
“RUU itu hanya menitikberatkan kepada pengembangan kapasitas internal intelijen,” katanya di Mega Institute, Rabu (6/4/2011).
Menurutnya, RUU intelijen hanya memuat beberapa pasal yang membicarakan prinsip-prinsip kerangka kerja demokratik, walaupun masih abersifat umum.
Ini tak lepas dari filosofi intelijen Indonesia ‘berangkat dianggap mati, hilang tidak dicari, kalah dicaci maki, menang tak dipuji’.
Faktor itulah yang kemudian dikesankan oleh Jalesawari ada gap dalam mendefinisikan apa itu intelijen. Sehingga berbicara soal menangkap dan menyadap seolah bertentangan.
“Sebetulnya intel ini seseorang yang dikategorikan kerja cerdas. Masalahnya di kita adalah selama hampir 60 tahun, kita terhegemoni kerja intelijen bermuatan jahat. Kita bisa deteksi itu sejak Orde Baru,” ungkapnya.
Judul : Peneliti LIPI Kritik RUU Intelijen
Sumber : Tribunnews.com
Tautan Gambar: http://kebebasaninformasi.org/2011/04/12/ruu-intelijen-langgar-uu-kip/
Jenis : Berita
Tanggal : Rabu,6 April 2011
Penulis : –
Diunggah oleh

Unggahan lainnya
Artikel2023.06.08“Jelita Di Tengah Bara”: Meneroka Inovasi Konservasi Sosial Ekonomi Anggrek Endemik Vanda tricolor Di Kawasan Gunung Merapi
Berita2023.06.08BRIN – Populix Jalin Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah Pada Generasi Milenial dan Gen Z
Call for Paper2023.06.06CALL FOR PAPERS INTERNATIONAL FORUM ON SPICE ROUTE (IFSR) 2023
Artikel2023.05.04Re-Rekognisi Mitos Maskulinitas (yang) Mahal Dalam Uang Panai’