[Berita, no.1, Februari 2022]
CIREBON, Redaksi PMB – BRIN. Para awardee beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang tergabung dalam Persiapan Keberangkatan (PK)-180 Padma Wijaya melakukan pembukaan proyek sosial Kampung E3 (Entrepreneurship, Ecofriendly, dan Edufuture) secara daring dan luring di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (19/02).
Sumber: Tangkapan Layar PK-180 Padma Wijaya
Salah satu rangkaian utama dari acara ini adalah penandatanganan nota kesepahaman Kampung E3 antara PK-180 Padma Wijaya yang diwakili oleh dr. Raditya Bagas Wicaksono dan Yayasan Kumala yang diwakili oleh Abah Dindin. Penandatanganan ini diisaksikan oleh Edi Suharto, M.Sc, Ph.D selaku Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI, yang juga membuka secara resmi Kampung E3.
Dilakukan pula serah terima donasi senilai Rp23juta dari PK-180 Padma Wijaya kepada Yayasan Kumala sebagai modal awal pembangunan Kampung E3. “Tentunya kami berharap bahwa proyek Kampung E3 ini dapat menjadi pilot project untuk ditiru juga oleh daerah lainnya. Semoga rekan-rekan difabel semakin mudah mendapatkan berbagai akses layanan pemerintah, termasuk pelatihan dan penyuluhan seperti ini”, ungkap dr. Raditya Bagas.
Dalam kegiatan ini, peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya – Badan Riset dan Inovasi Nasional (PMB – BRIN), Ranny Rastati, turut ambil bagian dalam proyek sosial sebagai salah satu awardee LPDP PK-180 Padma Wijaya.
Bekerja sama dengan Yayasan Kumala, Kampung E3 berfokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan literasi pertanian dalam bentuk agrowisata dan kewirausahaan mandiri. Menurut Jaka Ramdani, Koordinator Proyek Sosial PK-180 Padma Wijaya, pelaksanaan Kampung E3 dilakukan secara swakelola oleh Yayasan Kumala beserta masyarakat setempat dan dikoordinasikan dengan anggota PK-180 Padma Wijaya.
Kegiatan yang akan dilakukan berupa pengelolaan sampah organik menjadi pupuk, penanaman bibit hortikultura, kegiatan pemanenannya, dan pemasaran tanaman hasil budidaya. “Untuk itulah, proyek sosial ini akan berlangsung selama enam bulan mulai Februari hingga Juni 2022”, jelas Jaka. “Setelah program selesai, pengelolaan Kampung E3 akan diserahkan sepenuhnya kepada kawan-kawan penyandang disabilitas di Desa Durajaya”, sambung Jaka.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh tamu undangan antara lain Ir. Dwi Larso, MSIE, Ph.D selaku Direktur Beasiswa LPDP, Erbi Setiawan, S.T, M.Sc selaku Ketua Mata Garuda, Sukirman selaku Lurah Durajaya, dan Aditya Arif Maulana selaku Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa Kabupaten Cirebon yang mewakili Bupati Cirebon, H. Imron, M.Ag.
Di akhir acara, dilakukan pula penyuluhan pemanfaatan sampah organik kepada masyarakat dan penyandang disabilitas yang disampaikan oleh Ricky Andryan, awardee LPDP PK-180 Padma Wijaya yang akan melanjutkan studi di magister Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (Ranny Rastati/Ed. Dicky Rahmawan)
Sumber:
Tangkapan Layar PK-180 Padma Wijaya
______________________________________
*) Berita dalam artikel ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya dan tidak menjadi tanggung jawab redaksi website PMB BRIN
Diunggah oleh
Unggahan lainnya
Artikel2023.03.16Komunikasi Politik Folklore Artikel2023.02.23Empati atau Suntik Mati: Refleksi Surplus Manula di Jepang dalam Film “Plan 75” Berita2023.02.20Call for Papers for Conference on Social Faultlines in Indonesia: Persistence and Change in An Evolving Landscape Artikel2023.02.17Pembangunan Sosietal, Depresi Sosial & Warga yang Sial